Sekolah Lansia Tangguh Pertemuan ke-3

5 Agustus 2025
Admin Desa
1,654 views
Sekolah Lansia Tangguh Pertemuan ke-3 Image 1
Sekolah Lansia Tangguh Pertemuan ke-3 Image 2
Sekolah Lansia Tangguh Pertemuan ke-3 Image 3

Sekolah Lansia Tangguh BKL Teratai Desa Grogol menggelar pertemuan ke-3 dengan antusiasme yang semakin meningkat dari para peserta. Pertemuan kali ini fokus pada materi "Pengelolaan Keuangan Keluarga dan Kewirausahaan Sederhana untuk Lansia" yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para lansia.

Perkembangan Program

Memasuki pertemuan ke-3, Sekolah Lansia Tangguh BKL Teratai menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Jumlah peserta yang hadir semakin bertambah, dari 25 peserta di pertemuan pertama menjadi 42 peserta di pertemuan ke-3 ini. Hal ini menunjukkan bahwa program ini semakin diterima dan diminati oleh masyarakat lansia di Desa Grogol.

Para peserta juga menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal partisipasi dan pemahaman materi. Mereka semakin aktif bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman dengan sesama peserta.

Materi Pertemuan ke-3

Pertemuan ke-3 mengangkat tema "Pengelolaan Keuangan Keluarga dan Kewirausahaan Sederhana untuk Lansia" yang dipandu oleh Ibu Sari Dewi, S.E., seorang konsultan keuangan dari Koperasi Desa. Materi ini dipilih karena relevansinya dengan kebutuhan lansia untuk tetap mandiri secara ekonomi.

Topik Pembahasan:

  • Prinsip dasar pengelolaan keuangan untuk lansia
  • Cara membuat anggaran bulanan yang efektif
  • Tips berhemat dan menabung di usia senja
  • Peluang usaha sederhana yang cocok untuk lansia
  • Pemanfaatan teknologi digital untuk keuangan

Sesi Pembelajaran

Pembelajaran dimulai dengan sesi teori selama 45 menit, dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan praktik langsung. Para peserta dibagi menjadi 6 kelompok kecil untuk memudahkan interaksi dan pemahaman materi.

1. Sesi Teori (08.00-08.45)

Ibu Sari Dewi menjelaskan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik untuk lansia. Beliau menekankan bahwa meskipun sudah tidak bekerja aktif, lansia tetap perlu mengelola keuangan dengan bijak untuk menjaga kualitas hidup dan menghadapi kebutuhan mendadak.

"Pengelolaan keuangan yang baik bukan hanya tentang berhemat, tetapi juga tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk kehidupan yang lebih berkualitas," ujar Ibu Sari dalam pemaparannya.

2. Diskusi Kelompok (08.45-09.30)

Dalam sesi diskusi kelompok, para peserta berbagi pengalaman tentang cara mereka mengelola keuangan selama ini. Banyak cerita menarik yang muncul, mulai dari tips berhemat hingga pengalaman menjalankan usaha kecil-kecilan.

Bapak Sutrisno (69 tahun) berbagi pengalamannya: "Saya sudah 5 tahun menjalankan usaha ternak ayam kampung. Meskipun sederhana, tapi cukup untuk menambah penghasilan dan tetap produktif."

3. Praktik Langsung (09.30-10.30)

Sesi praktik meliputi pembuatan anggaran bulanan sederhana dan identifikasi peluang usaha yang sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta. Para peserta diajak untuk membuat rencana keuangan pribadi dengan bantuan fasilitator.

Peluang Usaha untuk Lansia

Salah satu bagian yang paling menarik perhatian peserta adalah pembahasan tentang peluang usaha sederhana yang cocok untuk lansia. Beberapa ide usaha yang dibahas antara lain:

  • Berkebun Sayuran: Menanam sayuran organik di pekarangan untuk dijual
  • Kerajinan Tangan: Membuat kerajinan dari bahan daur ulang
  • Kuliner Tradisional: Membuat makanan khas daerah untuk dijual
  • Ternak Kecil: Memelihara ayam, bebek, atau ikan dalam skala kecil
  • Jasa Konsultasi: Berbagi pengalaman dan keahlian kepada generasi muda

Antusiasme dan Partisipasi

Para peserta menunjukkan antusiasme yang luar biasa selama pertemuan berlangsung. Mereka aktif bertanya, memberikan masukan, dan berbagi pengalaman. Suasana pembelajaran terasa hangat dan penuh semangat.

Ibu Mariyem (65 tahun) mengungkapkan kegembiraannya: "Saya senang sekali bisa belajar hal-hal baru. Ternyata di usia saya ini masih bisa memulai usaha kecil-kecilan. Saya berencana akan mencoba berkebun sayuran organik."

Bapak Ahmad (71 tahun) juga menyampaikan kesan positifnya: "Program ini sangat bermanfaat. Selain menambah pengetahuan, saya juga bisa bertemu dan bertukar pikiran dengan teman-teman sebaya. Rasanya semangat hidup saya jadi bertambah."

Evaluasi dan Feedback

Di akhir pertemuan, dilakukan evaluasi singkat untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Hasilnya sangat memuaskan, dengan 95% peserta menyatakan memahami materi dengan baik.

Para peserta juga memberikan feedback positif terhadap metode pembelajaran yang diterapkan. Mereka menilai bahwa kombinasi teori, diskusi, dan praktik membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

Rencana Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ke-3, para peserta diminta untuk:

  • Membuat anggaran bulanan pribadi berdasarkan template yang diberikan
  • Mengidentifikasi satu peluang usaha yang ingin dicoba
  • Membentuk kelompok kecil untuk saling mendukung dalam mengembangkan usaha
  • Mempraktikkan tips pengelolaan keuangan yang telah dipelajari

Persiapan Pertemuan ke-4

Pertemuan ke-4 yang dijadwalkan pada tanggal 12 Agustus 2025 akan membahas tema "Teknologi Sederhana untuk Lansia dan Komunikasi Digital". Materi ini dipilih untuk membantu para lansia beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Para peserta diminta untuk membawa ponsel masing-masing (bagi yang memiliki) untuk praktik langsung penggunaan aplikasi sederhana yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Apresiasi dan Dukungan

Kepala Desa Grogol yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme para peserta. "Saya sangat bangga melihat semangat belajar para lansia di desa kita. Ini membuktikan bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk terus berkembang dan belajar hal-hal baru."

Pertemuan ke-3 Sekolah Lansia Tangguh BKL Teratai ini semakin memperkuat komitmen Desa Grogol dalam memberikan perhatian khusus kepada para lansia. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kualitas hidup para lansia di desa.